AKUHARUS BAGAIMANA ??? AKU HARUS BAGAIMANA Oleh : GUS MUS Aku pergi tahlil, kau bilang itu amal jahil Aku baca shalawat burdah, GusMus : Kau ini Bagaimana atau Aku harus bagaimana. 09.27 LAIN-LAIN. Share This. Facebook Twitter Google+. LAIN-LAIN Tidak ada komentar. Langganan: Posting DanAbu Hurairah r.a. berkata, Rasulullah saw. bersabda, "Tiga jenis orang yang doá mereka tidak ditolak; doá orang yang berpuasa hingga ia berbuka, do'anya seorang imam (pemimpin) yang adil, dan doa orang yang dizhalimi, karena Allah mengangkat doanya itu melintasi awan dan dibukakan baginya pintu-pintu langit dan Allah berfirman, `Aku KonsepBerkesenian K.H. A. Mustofa Bisri Sebelum membahas mengenai wacana dan tradisi sufisme dalam karya-karya Mustofa Bisri (Gus Mus) ada baiknya kita lihat bagaimana pandangan Gus Mus mengenai sufisme dalam sastra. Dalam sebuah perbincangan dengan Aguk Irawan pada 5 Agustus 2004, K.H. A. Mustofa Bisri (Gus Mus) menyampaikan pendapatnya KH A. Mustofa Bisri atau lebih sering dipanggil dengan Gus Mus (lahir di Rembang, Jawa Tengah, 10 Agustus 1944; umur 69 tahun) adalah pengasuh Pondok Pesantren Raudlatuh Tholibin, Leteh, Rembang dan menjadi Rais Syuriah PBNU. Ia adalah salah seorang pendeklarasi Partai Kebangkitan Bangsa dan sekaligus perancang logo PKB yang digunakan hingga kini. Mengulaspuisi Gus Mus berarti juga mengulas Al qur'an. Dalam Al qur'an, sering ditemui beberapa ayat yang esensinya sama dengan ayat yang lain dan pada ayat yang lain lagi terkadang dijumpai ayat yang bertentangan dengan ayat yang pertama. Untuk mengulas antolgi Gus Mus di samping kami harus ditamani Al qur'an dan terjemahannya. Taklama Sudjiwo Tedjo membagikan potongan pesan dari Gus Mus, usai mengabarkan Ki Manteb meninggal dunia pada usia 72 tahun. “ Ini Respon Gus Mus saat ku WA Pak Manten kapundut. Beliau baru saja mengkhatamkan rekaman wayang Almarhum “ Durna Gugur / Dursasana Jambak ” saat WA ku masuk ” tentangsurga yang selalu memabukkan. atau neraka yang senantiasa mengerikan (dua hal ini memang sepasang tema yang selalu dibicarakan bersama-sama: surga dengan segala kenikmatannya dan neraka dengan segala kesengsaraannya. Kedua tema demikian masyhur dalam redaksi ayat, sabda nabi, maupun kaul para ulama). giC5Ic. Puisi — Kiai Haji Mustofa Bisri alias Gus Mus merupakan penyair yang cukup aktif menulis puisi dan juga melukis. Puisi “Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana” termasuk karya Gus Mus yang cukup fenomenal. Meski ditulis tahun 1987, puisi ini masih sangat relevan dengan kondisi sosio-kultural masyarakat Indonesia hari ini. Puisi Gus Mus satu ini mencoba untuk merepresentasikan geliat abu-abu pola pikir manusia dan hasil perenungan dan keresahan Gus Mus dalam membaca keadaan sumber daya masyarakat kita. Baiklah mari kita baca dan renungkan sejenak sajak-sajak gus mus, selamat membaca. “Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana“ Kau ini bagaimana Kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanyaKau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kapir Aku harus bagaimanaKau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigaiKau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadaiKau ini bagaimana Kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kakuKau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin-planAku harus bagaimana Aku kau suruh maju, aku mau maju kau selimpung kakikuKau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu akuKau ini bagaimana Kau suruh aku taqwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwaKau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnyaAku harus bagaimana Aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannyaAku kau suruh berdisiplin, kau menyontohkan yang lainKau ini bagaimana Kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilNya dengan pengeras suara setiap saatKau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikaiAku harus bagaimana Aku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannyaAku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannyaKau ini bagaimana Kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumahKau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanahAku harus bagaimana Aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadiAku kau suruh bertanggung jawab, kau sendiri terus berucap Wallahu A’lam BisshowabKau ini bagaimana Kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu akuKau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukkuAku harus bagaimana Aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumuKau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa tergangguKau ini bagaimana Kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwisKau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatisAku harus bagaimana Kau bilang kritiklah, aku kritik kau marahKau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte sajaKau ini bagaimana Aku bilang terserah kau, kau tidak mauAku bilang terserah kita, kau tak sukaAku bilang terserah aku, kau memakikuKau ini bagaimana Atau aku harus bagaimana Rembang, 1987. Puisi Gus Mustofa Bisri Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana merupakan salah satu puisi karangan Gus Mus yang sangat fenomenal, dimana kebimbangan gus mus dalam menghadapi pola pikir manusia saat ini, manusia lebih mengedepankan egonya sendiri, sehingga kecurigaannya selalu muncul dalam sehari, kecurigaan yang membuat orang tidak akan merasa tenang terhadap dirinya sendiri begitu juga dengan sebaliknya, Baiklah mari kita baca dan renungkan sejenak sajak-sajak gus mus, selamat menikmati Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana Kau ini bagaimana Kau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanya Kau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kapir Aku harus bagaimana Kau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigai Kau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai Kau ini bagaimana Kau suruh aku memegang prinsip, aku memegang prinsip kau tuduh aku kaku Kau suruh aku toleran, aku toleran kau bilang aku plin-plan Aku harus bagaimana Aku kau suruh maju, aku mau maju kau selimpung kakiku Kau suruh aku bekerja, aku bekerja kau ganggu aku Kau ini bagaimana Kau suruh aku taqwa, khotbah keagamaanmu membuatku sakit jiwa Kau suruh aku mengikutimu, langkahmu tak jelas arahnya Aku harus bagaimana Aku kau suruh menghormati hukum, kebijaksanaanmu menyepelekannya Aku kau suruh berdisiplin, kau menyontohkan yang lain Kau ini bagaimana Kau bilang Tuhan sangat dekat, kau sendiri memanggil-manggilNya dengan pengeras suara setiap saat Kau bilang kau suka damai, kau ajak aku setiap hari bertikai Aku harus bagaimana Aku kau suruh membangun, aku membangun kau merusakkannya Aku kau suruh menabung, aku menabung kau menghabiskannya Kau ini bagaimana Kau suruh aku menggarap sawah, sawahku kau tanami rumah-rumah Kau bilang aku harus punya rumah, aku punya rumah kau meratakannya dengan tanah Aku harus bagaimana Aku kau larang berjudi, permainan spekulasimu menjadi-jadi Aku kau suruh bertanggung jawab, kau sendiri terus berucap Wallahu A’lam Bisshowab Kau ini bagaimana Kau suruh aku jujur, aku jujur kau tipu aku Kau suruh aku sabar, aku sabar kau injak tengkukku Aku harus bagaimana Aku kau suruh memilihmu sebagai wakilku, sudah ku pilih kau bertindak sendiri semaumu Kau bilang kau selalu memikirkanku, aku sapa saja kau merasa terganggu Kau ini bagaimana Kau bilang bicaralah, aku bicara kau bilang aku ceriwis Kau bilang jangan banyak bicara, aku bungkam kau tuduh aku apatis Aku harus bagaimana Kau bilang kritiklah, aku kritik kau marah Kau bilang carikan alternatifnya, aku kasih alternatif kau bilang jangan mendikte saja Kau ini bagaimana Aku bilang terserah kau, kau tidak mau Aku bilang terserah kita, kau tak suka Aku bilang terserah aku, kau memakiku Kau ini bagaimana Atau aku harus bagaimana Rembang-1987- Semoga Puisi diatas bermanfaat dan mampu menjadi bahan renungan semua orang, bahwa hidup tak harus memaksakan kehendak orang lain agar seperti diri sendiri, biarlah orang lain berjalan sesuai jalannya - Puisi Gus Mustofa Bisri Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana Berikut ini full bait puisi 'Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana' karya Gus Mus. Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus lahir merupakan pimpinan Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin yang mengarang puisi 'Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana'. Gus Mus mengarang puisi yang sarat akan makna sebagai media penolakan dan penentangan terhadap penguasa politik dan orang yang berkuasa. Baca Juga Lirik Sholawat Turi Putih Habib Syech Berikut Makna dan Karangan Sunan Giri Sebagai seorang sastrawan dan kiai bangsawan, Gus Mus sering menciptakan karya tulis seperti cerpen dan novel serta menekuni seni lukis. Salahsatu karya populernya yaitu puisi berjudul 'Kau Ini Bagaimana atau Aku Harus Bagaimana'. Bait Puisi Kau Ini Bagaimana Atau Aku Harus Bagaimana - Gus Mus Kau ini bagaimanaKau bilang aku merdeka, kau memilihkan untukku segalanyaKau suruh aku berpikir, aku berpikir kau tuduh aku kapir Aku harus bagaimanaKau bilang bergeraklah, aku bergerak kau curigaiKau bilang jangan banyak tingkah, aku diam saja kau waspadai